Manfaat Bidara Untuk Haid

Ketika wanita menstruasi, panas dalam tubuhnya meningkat, itulah sebabnya darah perlu dikeluarkan. Dari usia subur hingga menopause, menstruasi merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan panas yang menumpuk.

Penting bagi wanita yang tidak menstruasi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memeriksakan diri karena dapat terjadi pembentukan benjolan dalam tubuh. Menstruasi juga terkait dengan kondisi fisik dan psikis; seringkali emosi menjadi labil.

Dalam hadis yang sahih, Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan wanita yang telah bersih dari haid untuk menggunakan daun bidara. Daun bidara yang ditumbuk dan dicampur dengan air hangat digunakan untuk keramas, dengan tujuan mengurangi panas di kepala, yang dibahas oleh para ulama. Nabi juga menganjurkan pemijatan kepala setelah menggunakan daun bidara untuk membuka pori-pori dan mengeluarkan uap, yang dapat menyebabkan vertigo, migrain, pusing, emosi labil, rambut rontok, dan kusam kusut..

Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam ‘Fathul Bari’ menjelaskan bahwa uap yang menumpuk di kepala dapat berbahaya. Penggunaan daun bidara sebagai pengganti sabun modern dapat membantu mengeluarkan lendir jika dicampur dengan air hangat.

Berbeda dengan mandi janabah dan nifas, penggunaan daun bidara tidak dijelaskan dalam konteks mandi besar setelah hubungan intim. Praktik ini khusus untuk kasus haid.