Anda Layaknya Motor Anda

Ahbati fillah, kita telah membahas sebelumnya tentang perbandingan antara motor dengan bahan bakar dan manusia dengan asupannya. Seperti motor yang membutuhkan bensin dan oli, manusia memerlukan makanan dan minuman. Subhanallah, ada kesamaan antara motor dan manusia; motor mereplikasi organ tubuh manusia dalam hal fisik. Motor memiliki lampu, sedangkan kita memiliki mata. Di motor terdapat speedometer, sementara kita memiliki otak yang memungkinkan kita berpikir dengan cepat. Jantung kita berfungsi layaknya karburator pada motor, dan ginjal kita seperti busi yang menjadi tempat pengapian.

Radiator motor itu ibarat paru-paru kita, dan kabel-kabel pada motor serupa dengan saraf-saraf di dalam tubuh kita. Selang bensin pada motor berfungsi layaknya pembuluh darah bagi jantung. Terdapat juga karburator, ban depan, dan ban belakang, yang dapat diibaratkan dengan kaki kita—kita bergerak ke kanan dan ke kiri, menggunakan tangan kita untuk mengendalikan arah, sama seperti stang pada motor. Rantai pada motor itu seperti tendon kita, yang mendukung gerakan aktif.

Knalpot pada motor dapat diumpamakan dengan lubang dubur manusia. Begitu pula dengan tempat pengisian bensin dan oli pada motor, yang serupa dengan mulut kita tempat masuknya makanan dan minuman. Semakin baik asupan makanan kita, akan semakin ‘awet’ dan sehat tubuh kita, begitu pula dengan motor.

Motor juga bisa mengalami stres, misalnya saat melewati tanjakan atau ketika cuaca panas. Ketika lampu dinyalakan atau digunakan lampu tambahan, kabel-kabel motor akan mengalami panas, begitu pula dengan radiator. Sinyal engine akan hidup, dan jika Anda mematikannya, sinyal tersebut bisa jadi akan mati ketika stresnya hilang. Manusia juga mengalami stres, bahkan besi yang menjadi bahan dasar motor pun bisa stres. Apalagi manusia yang memiliki sensasi, perasaan, dan hati.

Ketika mengalami masalah dalam rumah tangga, tetangga, komunitas, dunia nyata, atau dunia maya, akan ada saatnya kita mengalami stres. Maka, dinginkanlah motor tersebut, sama seperti kita mendinginkan diri kita dengan Al-Quran, salat, dan zikir. ‘Ala bi dhikrillahi tatma’innul qulub’—dengan zikir kepada Allah, hati kita akan menjadi tenang. Sesungguhnya dengan salat, kita akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Rilekskan hati dan perasaan Anda, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Qayim.

Tambahkanlah kegiatan yang menenangkan, seperti melihat hijau-hijauan, buah-buahan, air mengalir, dan mendengarkan suara air mengalir. Lihatlah orang yang dicintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan salatlah saat berjumpa dengan orang-orang yang dicintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala di masjid. Ini adalah beberapa cara yang disebutkan oleh Rasulullah untuk menghilangkan stres, sama seperti kendaraan Anda yang perlu diistirahatkan.

Ingatlah, saat stres, panas akan naik, dan radiator pun akan memuai. Ketika kita sedih atau stres, kita bisa mengalami sesak nafas, sama seperti radiator yang mengalami sesak. Jika busi terlalu panas, hal itu akan menyebabkan stres pada bagian lain dari motor, termasuk kabel-kabel. Begitu pula dengan organ kita, saat kita mengalami kelemahan pada ginjal atau organ lainnya, kita bisa mulai merasa pusing, mata kabur, atau telinga berdenging. Pada motor, cahaya akan redup dan api akan melemah. Begitu pula dengan ekstremitas kita yang akan terasa lemah.

Semoga penjelasan ini bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.