Bekam Ketika Hanya Dibutuhkan Saja

Bekam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam hanya dilakukan ketika beliau membutuhkannya. Nabi pernah mengalami sakit kepala dan meminta untuk dibekam di kepalanya. Imam Bukhari membuat judul dalam bab "Al-Hijamah min As-Shaqiqah wa As-Suda" yang artinya berbekam karena migrain dan pusing. Imam Bukhari memahami bahwa migrain, atau asy-shaqiqah, adalah pusing separuh kepala. Ini sesuai dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, Imam Ahmad dalam Musnad-nya, dan Imam Muslim dalam Sahih-nya.

Ketika Nabi ditanya oleh seorang Badui apa itu pusing, Nabi menjawab bahwa pusing adalah angin yang menumpuk di kepala dan menekan saraf. Saat Nabi mengalami pusing, beliau meminta untuk dibekam di kepalanya karena banyaknya angin yang menekan saraf. Contoh lainnya, ketika Nabi jatuh dari tunggangannya, beliau dibekam di kakinya.

Ibnu Qayyim menyatakan bahwa bekam hanya dilakukan ketika dibutuhkan, tidak harus menjadi rutinitas. Demikian juga dengan pengobatan lainnya, tidak perlu mengonsumsi obat-obatan seperti habatus sauda setiap hari. Habatus sauda dapat digunakan sebagai suplemen jika memang dibutuhkan, misalnya jika Anda merasa lemas dan membutuhkan tambahan suplemen. Namun, jika Anda sehat, tidak perlu terus menerus mengonsumsi habatus sauda.

Intinya, penggunaan obat atau terapi hanya perlu dilakukan ketika benar-benar dibutuhkan. Wallahu a'lam.