Puncak Kekuatan Manusia

Dalam Surat An-Nahl ayat 70, disebutkan bahwa manusia diciptakan dari keadaan lemah, kemudian diberi kekuatan dan mencapai puncak kekuatan, lalu kembali menjadi lemah. Puncak kekuatan ini biasanya terjadi di usia 33-40 tahun. Allah menyebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 bahwa usia ‘ashudda’ (puncak kekuatan) adalah 33 tahun, sebagaimana usia penghuni surga kelak.

Ada kisah tentang seorang nenek yang menangis karena merasa tidak akan menjadi penghuni surga karena sudah tua. Namun, di surga, semua orang akan kembali muda. Di usia 40 tahun, terjadi perubahan yang ditandai dengan huruf ‘wau’ dalam bahasa Arab, yang menunjukkan proses perubahan. Beberapa dokter berpendapat bahwa proses pertumbuhan manusia berhenti di usia 24-28 tahun. Namun, seorang profesor wanita non-Muslim menemukan melalui penelitian menggunakan MRI dan CT scan bahwa proses pertumbuhan berhenti di usia 40 tahun. Otak, terutama prefrontal cortex yang berkaitan dengan kesadaran, hikmah, dan kemampuan menimbang antara kerugian dan manfaat, baru sempurna di usia ini.

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Nabi di usia 40 tahun, yang menandakan kedewasaan yang sejati. Oleh karena itu, banyak orang merasa dewasa di usia ini. Dari usia 40 ke 50, kekuatan fisik mulai menurun, dan seterusnya hingga usia lanjut, di mana psikis seseorang bisa kembali seperti anak-anak. Ini adalah bagian dari siklus kehidupan yang Allah ciptakan, di mana memori jangka pendek sering hilang, sementara memori jangka panjang muncul kembali. Pikun merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT, yang menghapus sebagian memori sebagai bukti bahwa tidak ada yang setara dengan-Nya. Lemahnya manusia seiring bertambahnya usia menunjukkan bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui.