Tauhid Merupakan Inti Dakwah Para Nabi

Umat-umat di masa dahulu, sebelum Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, dari umat Nabi Isa Alaihissalam, juga menjalankan puasa. Namun, puasa mereka berbeda dengan cara puasa yang diajarkan oleh nabi. Orang-orang Yahudi dan Nasrani memiliki cara puasa mereka sendiri, begitu pula dengan salat dan tata cara wudhu mereka.

Namun, syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallamtelah menutup syariat para nabi sebelumnya. Syariat Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam tidak menolak syariat nabi-nabi yang sebelumnya, melainkan menyempurnakannya. Oleh karena itu, kita harus mengimani semua nabi. Jika kita tidak mengimani salah satu nabi, hal tersebut dapat mengeluarkan kita dari keislaman.

Banyak nabi telah diutus, seperti Nabi Syits yang pengikutnya hanya satu, Nabi Daniel yang dikenal kaya raya, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Yaakub, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Nabi Nuh Alaihissalam, yang kisahnya diketahui banyak orang. Namun, semua syariat mereka telah ditutup, dan dakwah semua nabi tersebut berisi tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT.

Syariat ini ditutup oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, sehingga kita harus mengimani semua nabi. Kita juga harus mengimani nama-nama malaikat yang telah disebutkan dalam dalil-dalil Allah SWT. Termasuk dalam hal ini adalah puasa ala Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang menyempurnakan puasa para nabi sebelumnya, begitu pula dengan wudhunya.