Jantung Lemah Karena Dunia

Contoh, jika jantung ini rusak dari sisi iman—misalnya, dia tidak peduli apakah uang yang dimakannya halal atau haram, tidak dipilah-pilah; uang riba masuk, uang syubhat masuk, uang hasil menzalimi saudaranya masuk, uang hasil makan harta anak yatim masuk, mampu membayar utang tetapi diulur-ulur dan tidak dibayar-bayar utangnya, padahal dia kaya—ya, semuanya masuk dan dimakan terus. Akan ada saatnya jantungnya juga rusak karena tidak berkah; timbul penyakit dari jantung, makanan dibawa ke darah, timbul penyakit gagal jantung, gagal ginjal, timbul stroke, timbul bell palsy (muka merot), ya timbul penyakit-penyakit lainnya. Bagaimana mau berkah?

Makanya, penyakit itu untuk menggugurkan dosa dia agar dia selalu ingat dan segera bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nah, ada juga yang di antaranya memang dari sisi makanan. Makanan ini memang memforsir kinerja jantung. Saat jantung seharusnya istirahat, dia malah mengonsumsi makanan dan minuman yang semakin memicu denyut jantung. Pada saatnya, jantung juga akan bengkak, ya gagal jantung. Atau mungkin ada faktor lainnya, misalnya dia sibuk dengan hiruk-pikuk dunia; dari pagi sampai malam yang dikejar hanya dunia, terus dunia. Rata-rata, orang yang sibuk dengan hiruk-pikuk dunia, jika Anda perhatikan, tensinya rata-rata tinggi. Kenapa? Karena jantungnya terus mengejar target yang dia inginkan; dia menjadi orang yang ideal, perfeksionis menurut dirinya sendiri. Sampai akhirnya, salat lima waktu sering jadi masbuk, salat lima waktu diakhirkan dari waktunya, banyak ibadah dikorbankan, Al-Qur'an jarang dipegang, tensi naik. Kenapa? Karena dia tidak nyaman, jantung terus berdebar-debar. Subhanallah, nadinya juga naik, nadi dia juga tinggi. Kenapa? Karena keinginan dia tadi.

Simak Video Selengkapnya di Efek Makan Uang Haram