Jantung Untuk Berfikir

Allah sudah berfirman dalam Surat Al-A'raf ayat 179 

"وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌۭ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌۭ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌۭ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَـٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَـٰفِلُونَ ١٧٩"

Ini menunjukkan letaknya pikiran di mana? Di jantung. Jadi, jantung itu adalah tempat kita berpikir. Disebutkan oleh Dr. Asim Balawi, di jantung ada organ kecil yang terkandung padanya 40.000 sel, dan di situ ternyata letaknya pikiran. Makanya Allah berfirman, "Lahum qulubun la yafqohuna biha" (mereka punya jantung, punya hati, tapi tidak digunakan untuk berpikir), menunjukkan letaknya berpikir di jantung kita. Di organ jantung ini, ternyata daya pikirnya dari organ kecil ini 60 kali lipat lebih besar daripada daya pikir yang ada di otak kepala kita. Kemudian, Ibnu Qayyim mengatakan bahwa ada kaitan antara otak dan jantung, ternyata otak dan jantung itu tempatnya akal. Jadi, ada proses antara jantung dan akal, mereka bertautan, dan jantung ternyata daya pikirnya lebih besar 60 kali lipat dibandingkan daya pikir yang ada di otak.

Makanya, ketika Anda sedih, bukan otak yang berpikir, tetapi jantung yang berpikir. Jantung yang berpengaruh. Kedua, hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam: "Ala inna fil jasadi mudghah, idha saluhat saluhal jasadu kulluh, wa idha fasadat fasadal jasadu kulluh, ala wahiya al-qalb" (Ketahuilah, di tubuh ini ada segumpal daging, jika segumpal daging ini baik, semua tubuh kita ikut baik. Segumpal daging ini baik dari sisi iman, baik dari sisi fisik, baik dari sisi psikis, baik dari sisi fungsinya, maka semua tubuh kita akan baik. Jika jantung ini rusak, maka semua tubuh akan rusak. Ya, semua tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah jantung).

Simak Video Selengkapnya di Jantung Kita Juga Untuk Berfikir