Konsep Panas Dingin Pada Rahim

Jika Anda memiliki rahim yang panas, janganlah menjadi orang yang semakin temperamental. Panas bertemu panas; sudah rahimnya panas, sering mengeluh, sering marah, ditambah lagi dengan mengonsumsi minuman jahe dan sambal. Panas bertemu panas, rahim pun akan terus panas. Jadi, jika Anda tahu bahwa rahim Anda panas, apa pantangan Anda? Hindarilah atau minimal kurangi semua yang bersifat panas, dan tambahkan makanan yang bersifat pendingin.

Apabila Anda memiliki rahim panas, sebaiknya jangan banyak makan nasi, merica, jahe, cabai, sate kambing, ayam, bebek, durian, dan nangka. Jika rahim Anda panas, lebih baik mengonsumsi protein hewani dari ikan segar, seperti ikan patin, ikan salmon, atau ikan gabus. Ikan pari juga baik dikonsumsi. Kemudian, jika Anda bisa meninggalkan nasi dan menggantinya dengan labu kuning, itu dapat mempercepat proses penyembuhan Anda. Ini hanya contoh.

Selanjutnya, tentang rahim dingin. Ciri-ciri rahim dingin adalah darah yang kental, keluar sedikit, hanya bercak, dan proses menstruasi yang singkat, misalnya, dua sampai tiga hari. Jika rahim dingin, biasanya disertai dengan nyeri hebat (dismenore) dan kelembapan yang berlebihan. Bagi mereka yang memiliki rahim lembap, sering terjadi keputihan.

Masyarakat sering menyebutkan bahwa jika mengalami keputihan, sebaiknya jangan banyak makan timun karena dapat menambah kelembapan. Ini karena dingin bertemu dengan dingin, lembap bertemu lembap. Oleh karena itu, jika rahim Anda lembap, konsumsilah makanan yang panas. Apakah Anda mulai mengerti sekarang?

Kemudian, mari kita bahas tentang rahim kering. Jika rahim kering, setelah hubungan intim sering terjadi perlecetan. Ini terjadi karena rahim kering; ini adalah kebalikan dari rahim panas. Rahim kering sering disebabkan oleh sedih berlebihan, stres, atau kurangnya kelembapan dalam tubuh. Ini adalah beberapa hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

Simak Video Selengkapnya di Tips Rahim Sehat