Pola Makan Sehat Menurut Ibnu Qayyim

Barakallah fikum, di sini apa berarti kebutuhan makan primer menurut Ibnu Qayyim? Apa tadi makan beberapa suap sampai tulang punggung, sudah selesai. Kemudian kalau memang tidak cukup, di sinilah kata Ibnu Qayyim, jadi kebutuhan makan sekunder, ya. Kalau tidak cukup, ya sudah, sepertiga untuk makanan, sepertiga minuman, sepertiga untuk udara.

Lantas para ulama seperti Imam Ghazali, Asy-Syafi'i, dan Ibnu Qayyim bertanya, kalau di situ ada makanan yang sifatnya tanah, minuman sifatnya air, dan napas sifatnya udara, pasti ada apinya. Apinya ada di mana? Subhanallah, para ulama mengatakan apinya ada di kanan bawah liver, di kiri bawah limpa, di depan lambung yaitu lemak pada perut, di belakang lambung yaitu daging yang menempel pada tulang punggung, di kiri atas ada jantung itu sebagai api. Makanya kalau sambil makan jangan sambil minum. Kalau sambil makan sambil minum, apinya redup, jadi pencernaan tidak selesai. Kalau habis makan, jangan langsung minum, walaupun bukan sunah, tapi ini wasiat para ulama yang mentadaburi. Kenapa Allah ciptakan lambung seperti demikian, dari bentuknya, dari tebal kulitnya lambung, lapisan lambung, dari enzim yang keluar di lambung sampai jadi ke usus, sampai ada pintu lambung, mereka mentadaburi kasih kesempatan lambung untuk menghancurkan makanan, baru minum.

Nah, rahimahumullah jami'an, kalau habis makan langsung minum, kata Ibnu Qayyim, makanan belum hancur kalau didorong ke pintu lambung, jadilah al-kulun al-colange, kalau bahasa medisnya sekarang kolik abdomen, nyeri perut yang hebat. Makanya, kenapa kalian habis makan langsung minum sering begah? Harusnya makan, kasih jarak minum nanti. Kalau makan langsung minum, begah, tidak bilang "Alhamdulillah," tapi bilang apa? "Aduh begah, rek."

Simak Video Selengkapnya di Kebutuhan Makanan Primer