Tebu & Kurma Untuk Mengatasi Kencing Manis

Barang siapa yang mengisap tebu setelah makan, maka sepanjang hari ia akan merasakan senang. Bahkan, Ibnu Qayyim juga mengatakan, dinukilkan dari orang-orang pada masa silam, barang siapa yang mengisap tebu setelah makan, maka sepanjang hari ia akan merasakan senang, seperti meningkatkan endorfin. Nah, jarang ada orang yang jualan sari tebu di pinggir jalan, tidak ada yang membeli, padahal itu nikmat. Saat kita sedang berkendara, ada sari tebu di pinggir jalan, kita minggir saja, tidak harus diberi es. Ada salah satu pasien kami dari Makassar, ibunya punya gula darah 300, kami terapi dengan sari tebu, dan dengan izin Allah dalam satu bulan gula darahnya normal. Sari tebu bisa digunakan untuk diabetes. Syekh Hani bin Syah dalam kitabnya Tibbun Nabawi Lil Ilaji Min Mandur Al-Muasir menyebutkan bahwa kurma dengan dosis 100 gram (kami timbang 100 gram, kalau kurma sukari sekitar 6 sampai 7 biji) ternyata dengan dosis 100 gram, kurma ini bisa menjadi obat diabetes. Coba, kurma yang manis menjadi obat diabetes, tebu yang manis juga menjadi obat diabetes. Maka, pantangan yang tidak enak bagi penderita diabetes adalah dilarang mengonsumsi yang manis-manis, padahal ternyata tebu bisa. Ada seorang mahasiswi di Indonesia, seorang apoteker, yang menjadi kaya raya, seorang miliuner gara-gara resepnya. Orang Arab biasanya tidak suka, kalaupun penderita diabetes dilarang minum yang manis-manis. Mahasiswi ini membuat apa? Kopi untuk penderita diabetes, minuman untuk diabetes. Bahannya apa? Ternyata dominan tebu. Nah, dominan tebu. Maka, pelajaran yang bisa diambil dari kenyataan, bukan hanya teori dan omongan, "Oh, tidak boleh, tidak boleh," kenyataannya bisa. Ternyata tebu dan kurma menguatkan pankreas untuk kembali menghasilkan insulin.

Simak Video Selengkapnya di Tebu dan Kurma Sebagai Obat Kencing Manis