Darah kental Karena Emosi

Rumah tangga yang sering tengkar antara suami dan istri dapat berdampak buruk bagi si janin. Ketika pasangan sering bertengkar, hal ini bisa membuat anak yang lahir menjadi rewel dan sering menangis. Kenapa hal ini terjadi? Psikis wanita sangat berpengaruh terhadap kondisi janin. Pengaruh ini bukan hanya fisik, tetapi juga psikis.

Ketika wanita sering mengalami masalah emosi atau psikologis, hal tersebut dapat menyebabkan darahnya menjadi kental dan pekat, bahkan panas. Selain itu, pola makan wanita juga mempengaruhi kondisi ini. Darah yang kental dan pekat dapat memperparah kondisi jantung si janin. Allah telah menciptakan jantung pada si janin sejak usia 4 minggu, dan meskipun jantung tersebut belum berdetak, itu sudah berfungsi sebagai sistem sirkulasi. Baru setelah 120 hari, atau usia 4 bulan, ruh dimasukkan ke dalam janin.

Subhanallah, jadi sikis ibu hamil dan pola makan yang buruk dapat berdampak pada kondisi janin. Masalah perasaan, darah kental, dan hormon yang kacau dapat menghambat perkembangan janin. Oleh karena itu, jangan terburu-buru mengikuti vonis untuk melakukan pengguguran atau kuret. Selama penyebabnya bisa dihilangkan, maka akibatnya pun bisa diatasi.

Jika darah kental, penting untuk menghilangkan penyebabnya dengan mengonsumsi makanan yang dapat mengencerkan darah. Ibu hamil juga boleh menjalani fasdu (pengambilan darah) dengan cara yang aman, seperti titik flebotomi di bagian dalam mata kaki, yang disebutkan oleh para ulama masa lalu. Dengan cara ini, insya Allah, janin dapat berkembang dengan baik.

Hindari makanan yang dapat mengentalkan darah. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa menu makanan mereka sehari-hari, seperti roti, tepung, dan santan, serta makanan berat lainnya dapat menjadi resep bagi pengental darah. Minum es, banyak gula, dan garam, serta mengonsumsi daging tanpa memperhatikan asupan sayur dan buah juga berkontribusi dalam pengentalan darah.

Simak Video Selengkapnya di Efek Psikis dan Makanan