Efek Samping Air Es

Lantas mereka bertanya, "Di mana letaknya api untuk mengolah makanan di lambung ini?" Seperti panci yang diisi makanan, lambung memerlukan "api" untuk memproses tiga unsur tersebut. Api ini berasal dari:

• Kanan bawah: Liver (hati).
• Kiri bawah: Limpah (spleen).
• Depan lambung: Lemak pada perut.
• Belakang lambung: Otot lambung yang melekat pada tulang punggung.
• Kiri atas: Jantung.

Semua bagian ini berfungsi sebagai pemanas alami. Namun, jika Anda sering mengonsumsi minuman dingin seperti es, pemanas ini akan melemah. Ketika "api" lambung melemah, pencernaan akan ikut melemah, sehingga proses pencernaan makanan terganggu.

Akibat dari pencernaan yang lemah meliputi:

1. Kekentalan darah meningkat.
2. Kolesterol naik.
3. Asam urat melonjak.
4. Fungsi ginjal menurun karena kelebihan cairan, sehingga kreatinin, asam laktat, dan kadar urin dalam tubuh meningkat.

Minum air es sebenarnya halal, bukan haram atau makruh. Namun, hindarilah konsumsi air es secara berlebihan, terutama saat atau setelah makan. Misalnya, ketika Anda makan makanan panas seperti sup daging sapi, lalu langsung meminumnya dengan air es atau es kelapa muda. Lemak dalam makanan panas tersebut, ketika bertemu air es, akan membeku dan dapat menyebabkan:

• Plak pada usus dan pembuluh darah.
• Penumpukan kotoran dalam tubuh.
• Lemahnya fungsi liver, yang seharusnya "membakar" tetapi malah kehilangan panas akibat es.

Akhirnya, kondisi ini bisa menyebabkan undigested food (makanan yang tidak tercerna dengan baik). Inilah salah satu efek negatif yang perlu kita waspadai.