Membedakan Makanan Panas Atau Dingin

Bahwa ada konsep panas dan dingin dalam makanan dan minuman. Namun, kita sebagai orang awam sering bingung, bagaimana membedakan kapan sebuah makanan atau minuman itu disebut panas atau dingin? Karena, jika dilihat dari suhu, mungkin kita bisa membedakannya. Tetapi, misalnya cabai, jika dipegang terasa dingin-dingin saja, tetapi saat dirasakan, ternyata panas. Jadi, bagaimana kita bisa membedakan sebuah makanan atau minuman itu panas atau dingin?

Kemudian, satu lagi, bagaimana cara kita mengetahui tubuh kita itu memiliki sifat panas atau dingin? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban panjang.

Dalam buku kami, konsep-konsep seperti ini diutarakan, dan Alhamdulillah banyak di antara para pemirsa yang membaca dan memahami konsep ini tanpa harus menghafalkan, cukup dengan mengetahui kaidahnya. Pertama, jika ingin mengetahui tubuh Anda panas atau dingin, salah satu caranya disebutkan oleh Ar-Razi dalam kitabnya Al-Mansuri Fit-Tibb. Anda bisa melihatnya dari kulit. Jika kulit dipegang terasa panas dan kering, berarti panas kering. Jika panas tetapi lembab, berarti panas lembab. Jika dingin dan anyep, berarti dingin lembab. Jika dingin tetapi kering, berarti dingin kering.

Selain itu, mereka biasanya juga melihat dari rambut. Jika rambutnya tebal dan hitam lebat, itu berarti panas. Jika rambutnya tipis, warnanya kemerahan atau oranye, dan kering, berarti dingin. Suara juga bisa menjadi indikator. Misalnya, jika suaranya lantang atau menggelegar, baik laki-laki maupun perempuan, maka itu condong panas. Jika suaranya lembut, biasanya dingin.

Kemudian bisa dilihat dari alis. Jika alisnya tebal, berarti panas. Jika alisnya nyambung, ini cukup ekstrem. Subhanallah, Anda juga dapat memperhatikan cara berjalan. Jika jalannya menunduk, ini tipenya panas. Biasanya, orang yang gampang baper juga masuk kategori ini.

Ini sebenarnya termasuk ilmu filsafat yang diperbolehkan, seperti filsafat kesehatan yang kadang diambil dari Yunani, bukan terkait agama. Subhanallah, di antaranya bahkan mereka melihat dari sisi alat vital. Misalnya, laki-laki yang tubuhnya sangat panas, permisi akramakumullah, skrotumnya memiliki kulit dan rambut yang banyak serta tebal, ini menandakan tubuhnya sangat panas.

Orang dengan tipe panas seperti ini cenderung membawa sifat panas ke seluruh tubuh. Ini adalah cara diagnosis yang simpel. Kadang orang juga mentadaburi, misalnya, jika penyakit muncul di sebelah kiri tubuh, itu condong panas. Jika muncul di sebelah kanan, itu condong dingin.

Untuk memahami penyakit panas atau dingin, penyakit yang sering menumpuk berlebihan di tubuh condong panas. Sebaliknya, yang tubuhnya sering drop condong dingin. Kadang ada yang dingin tetapi menunjukkan gejala panas, seperti demam. Orang yang demam belum tentu panas. Misalnya, pada orang tipes, demam terjadi untuk "menggodok" sifat lembab dan dingin dalam tubuh.

Karena itu, tidak sembarangan orang yang demam diguyur air. Jika tubuhnya dingin dan diguyur air, maka akan semakin kejang dan drop. Ada orang yang demam karena panas, ada juga yang demam karena efek samping dari dingin. Demam membantu membuka pori-pori kulit untuk mengeluarkan sifat dingin lembab tersebut.

Kemudian, terkait makanan, makanan juga demikian. Yang manis-manis berlebihan sifatnya cenderung panas, seperti durian atau kurma. Yang tinggi kalori juga panas, contohnya nasi, gula, dan garam. Jika ditambah kering, sifatnya menjadi panas kering.

Maka dari itu, jika Anda ingin menjaga tubuh tetap seimbang, usahakan asupan makanan yang masuk ke tubuh Anda terdiri dari panas dan dingin, sehingga tetap seimbang. Jika terlalu banyak makanan panas bertemu panas, akan muncul penyakit bersifat panas. Jika terlalu banyak makanan dingin bertemu dingin, akan muncul penyakit bersifat dingin.

Simak Video Selengkapnya di Cara Membedakan Makanan Bersifat Panas Dan Dingin