Ruqyah Untuk Penyakit Autis Dan Epilepsi

Di zaman Nabi, makar setan masih lemah. Namun, semakin jauh dari zamannya Nabi, makar setan semakin kuat. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada zaman setelah zamanku kecuali zaman itu semakin buruk."

Di zaman kita sekarang, banyak terjadi kesyirikan. Akibatnya, makar setan semakin kuat, karena kita semakin jauh dari ketakwaan dan tauhid. Kesyirikan ini akhirnya menimbulkan berbagai penyakit medis yang dipicu oleh ritual-ritual tertentu.

Contohnya, ada seorang anak yang terkena ‘ain saat lahir. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sudah bersabda bahwa banyak umatnya meninggal setelah takdir dari Allah disebabkan oleh hal-hal berbahaya seperti ini.

Pernah ada seorang ibu yang menelepon kami. Anaknya mengalami epilepsi hingga 12 kali serangan dalam satu malam. Dokter spesialis saraf dan anak sudah angkat tangan karena obat yang diberikan tidak mempan, bahkan menyebabkan anak menjadi lemah. Setelah kami tanya dan bertemu langsung, ternyata epilepsi anak ini bukan murni gangguan medis. Ada faktor lain—neneknya sering melakukan praktik tertentu, dan kakeknya memiliki riwayat menyimpan keris dengan tujuan tertentu. Akhirnya, anak ini menjadi korban.

Setelah di Ruqyah, Alhamdulillah anak tersebut membaik. Obatnya adalah Ruqyah. Allah menciptakan penyakit, tetapi Allah juga menyediakan obatnya. Penyakit itu mudah disembuhkan jika kita menghindari dosa dan kesyirikan. Namun, jika kita terus berada dalam kesyirikan, penyakit tersebut bisa menjadi sulit diatasi.

Saya menganjurkan kepada ibu tersebut untuk me Ruqyah anaknya. Bacakan surat Al-Baqarah dalam satu majelis hingga selesai, yang membutuhkan waktu sekitar dua jam. Lakukan bergantian antara suami dan istri agar tidak kelelahan. Metode ini memang tidak disebutkan langsung oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tetapi diperbolehkan selama tidak mengandung unsur kesyirikan. Ulangi selama 7 hingga 14 hari.

Simak Video Selengkapnya di Ruqyah Untuk Autis Hiperaktif dan Eplilepsi