Makan Makanan Yang Kita Suka

Lalu beliau bertanya, "Apakah ini haram, ya Rasulullah?" Setelah diberi tahu bahwa itu adalah daging kadal Arab, Nabi ﷺ menjawab, "Ini tidak haram. Namun, kaumku, yaitu Quraisy, tidak terbiasa makan daging ini. Oleh karena itu, aku pun tidak biasa mengonsumsinya."

Dari sini, terdapat sebuah kaidah dalam kesehatan: Makanlah makanan yang Anda sukai. Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ada dua bahaya jika seseorang mengonsumsi makanan yang tidak ia sukai:

1. Dari sisi agama, bisa jadi seseorang akhirnya mencela makanan, padahal mencela makanan tidak dibenarkan.
2. Dari sisi kesehatan, ketika antara keinginan (mindset) dan kesiapan lambung tidak selaras, tubuh bisa bereaksi negatif, seperti mengalami diare, alergi, mual, muntah, atau pusing. Bahaya ini lebih besar dibanding manfaatnya.

Oleh karena itu, tidak perlu beralasan bahwa harus makan demi menghormati tuan rumah, sementara akibatnya justru menimbulkan gangguan kesehatan. Jika sakit, ibadah pun menjadi terganggu. Lebih baik bersikap jujur dengan cara yang sopan, misalnya mengatakan, "Permisi Pak/Bu, saya lebih suka makan yang lain, mungkin saya pilih tahu atau tempe saja." Masih banyak cara lain untuk tetap menjaga adab tanpa mengorbankan kesehatan.